TEMPO.CO, Jakarta - Masih 15 tahun, kuat, cekatan, dan pantang menyerah. Itulah Cori Gauff yang membuat dunia tenis membelalak terpesona. Gauff bak meteor baru di kancah tenis dunia, khususnya Wimbledon 2019.
Dalam usia semuda itu dan bermain sambil menyelesaikan ujian akhir secara jarak jauh dari sekolahnya di sebuah SMA di Amerika Serikat, Gauff telah membuat gempar dunia setelah menghabisi tiga petenis yang jauh berpengalaman dari pada dia.
"Seorang bintang telah lahir," kata legenda tenis Martina Navratilova kepada BBC. "Saya tak pernah menyaksikan ada orang muncul langsung berkilat pada turnamen besar pertamanya."
Cori Gauff memang berkilat cemerlang. Bagai singa muda yang lapar dia menerkam siapa pun yang berada di depannya. Anggota dinasti tenis Grand Slam yang sudah lima kali menjuarai tunggal putri Wimbledon, Venus Williams, adalah korban pertamanya.
Gauff si anak SMA yang bahkan belum lahir ketika Venus meraih empat gelar Grand Slam dari total lima gelar Grand Slam yang didapatnya, terus-terusan memojokkan Venus sampai akhirnya menyerah 4-6, 4-6, pada babak pertama.
Pada babak kedua, giliran Magdalena Rybarikova dari Slowakia yang diterkam Gauff. Semifinalis Wimbledon 2017 yang berusia dua kali lipat dari Gauff itu dibuat tak bisa mengembangkan permainan hingga takluk 3-6, 3-6.
Sukses melahap Rybarikova, petenis putri termuda yang lolos ke Wimbledon dalam era Open ini, menghadapi pertarungan sengit melawan Polona Hercog dari Slovenia, pada babak ketiga.